Jumat, 23 April 2010

kehidupan yang sejati

"sandi ambalan racana putera puteri swarnadwipa"

Detak - detak jantung di antara detik-detik waktu yang bergulir adalah sebenar-benarnya kehidupan.

“sekali berhenti berarti mati”
dan kehidupan itu adalah perjuangan yang butuh usaha teriring do’a.
Semua itu perlu pengorbanan, walau terasa pahit adanya.

Dengarlah petuah rang cadiak pandai:
“satukan jiwa dan ragamu, jangan mendua”
“tetapkan pendirianmu, jangan mundur walau selangkah, karena itu adalah pantangan”
“hidupkan khayalanmu, tetapi jangan hidup dalam khayalan”
“sekali melanggar , seumur hidup akan menyesal”

Di dunia ini janganlah sombong dan angkuh ingatlah diatas langit masih ada langit.
Jadilah seperti padi, semakin berisi semakin merunduk.Jadilah pematang, bila engkau tak bisa jadi jalan besar, jadilah bintang bila engkau tak bisa jadi matahari.

Bukan besarnya yang mengukur kalah atau menang tetapi kewajaran dan kematangan itulah segalanya.
Letakkan nama tuhanmu di ujung lidahmu,

Dan jadikanlah keindahan bibirmu sebagai lambang kejujuran.
Manis jangan segera ditelan,

Pahit jangan segera dimuntahkan

Katakan swarnadwipa itu adalah berarti gunung emas,
yang selalu pancarkan sinar menerangi kehidupan.

Katakanlah swarnadwipa itu adalah beringin sakti,

Yang kukuh berdiri naungi insan cendikia.


“sekali hati terpaut, mata tertaut adalah berarti keabadian”
“teguh kukuh berlapis baja, berantai semangat mengikat padu, menuju taqwa ikhlas bakti untuk kejayaan bangsa”.


Kepada putera puteri swarnadwipa,

Itulah kehendak ambalan kita”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar